rss

Kamis, Mei 28, 2009

"Play-off" Champions di Depan Mata

Babak play-off Liga Champions Asia (LCA) sudah di depan mata. Kepastian itu diperoleh setelah Persib berhasil menekuk Persijap Jepara 3-2 (1-1), pada Kompetisi Liga Super Indonesia, di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK), Jepara, Rabu (27/5). Dengan raihan tiga poin itu, Persib menggeser posisi Persiwa Wamena di posisi kedua klasemen.

Persib dan Persiwa memiliki nilai sama 60 biji kemenangan. Namun, "Pangeran Biru" memiliki nilai selisih gol lebih baik 54-32, sedangkan Persiwa 51-32. Persiwa menyisakan 2 pertandingan, sedangkan Persib 4 pertandingan.

Kemenangan Persib ditentukan melalui gol penalti Christian Gonzalez pada menit ke-90. Persib mendapat kesempatan tendangan penalti setelah Hilton Moreira diganjal stopper Persijap yang juga mantan pemain Persib, Aji Nurpijal di kotak penalti, saat kedudukan imbang 2-2.

Pertandingan ini ternyata tidak disiarkan langsung antv. Dalam rilis yang dikeluarkan Badan Liga Indonesia (BLI), laga Persijap-Persib masuk dalam jadwal siaran langsung. Namun, dalam pertemuan teknik sehari sebelum pertandingan, menurut Sekretaris Tim Persib Yudiana, ada pemberitahuan laga ini akan disiarkan secara ulang pada Kamis (28/5) pukul 19.00 WIB. "Begitu juga saat melawan Persitara di Lamongan (2 Juni), ada pembatalan siaran langsung pada malam hari, karena masalah lampu stadion. Mainnya pun digeser menjadi sore," ujar Yudiana.

Kurang gereget

Wartawan Pikiran Rakyat, Rika Rachmawati dan M. Gelora Sapta. melaporkan dari Jepara, walaupun mengemas kemenangan, penampilan Persib kurang gereget. Persib tertinggal lebih dahulu 0-1 melalui gol cepat striker Persijap, Pablo Frances pada menit ke-4. Sebelum gol itu terjadi, Persib memiliki peluang melalui sundulan Nova Arianto. Sayang bola umpan sepak pojok dari Atep, masih melambung. Peluang ini justru memacu gol perdana Persijap karena hampir seluruh pemain Persib maju hingga terlambat menutup daerah pertahanan.

Melalui satu serangan balik, Pablo Frances lolos dari kejaran Maman Abdurahman dan Nyeck Nyobe George Clement. Dari sektor kiri pertahanan Persib, ia mengarahkan bola ke tiang jauh. Tema Mursadad yang menjadi palang pintu terakhir terkesima ketika bola menghunjam keras jala gawangnya.

Unggul 1-0 membuat Persijap semakin gencar membombardir lini pertahanan Persib. Sejumlah peluang pun nyaris membahayakan gawang Tema. Namun, pada menit ke-18, melalui kerja sama Atep dan Christian Gonzalez, mampu diselesaikan Hilton Moreira sehingga Persib menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Tempo permainan pun melambat dan kedudukan bertahan hingga turun minum.

Sebenarnya pada menit ke-24 Gonzalez sempat menyarangkan bola ke gawang Deki. Namun, karena sebelumnya sudah dalam posisi offside, gol pun dianulir. Ia baru mendapatkan kesempatan mencetak gol pada menit ke-75. Dengan memanfaatkan umpan Eka Ramdani, Gonzalez menyamakan kedudukan menjadi 2-2 untuk mengembalikan semangat Persib yang sempat terganggu akibat gol kedua Persijap.

Pada menit ke-61, melalui tendangan bebas, Evaldo Silva, pemain belakang Persijap, membuat tuan rumah unggul 2-1 dan mengembalikan semangat suporter mereka yang sempat layu.

Tendangan bebas itu bermula dari pelanggaran Nyeck yang menjatuhkan Frances tak jauh dari kotak penalti Persib.

Tempo pertandingan semakin tinggi setelah kedudukan imbang 2-2. Persib pun sempat membuat sejumlah peluang, hingga akhirnya Hilton yang nyaris melepaskan tendangan ke gawang Deki dijegal Aji Nurpijal di kotak penalti Persijap, hingga berbuah gol ketiga bagi Persib.

"Untung Gonzales bisa mengeksekusi passing dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2 (menit ke-75). Saya tidak mengerti, sepertinya pemain agak ketakutan atau apa. Man to man marking tidak jalan, banyak yang lepas. Belum lagi gelandang lawan bebas bermunculan dari second line," tutur Pelatih Jaya Hartono.

Padahal, menurut Jaya, dengan pressure yang tidak terlalu ketat dari lawan, seharusnya Persib bisa tampil lebih baik dan menguasai jalannya pertandingan sejak awal.

Pergerakan lini tengah sebenarnya cukup leluasa, hingga bisa dengan sempurna menopang pergerakan ujung tombak Persib.

"Kalau mau main ball possession dari awal, Persib bisa menguasai pertandingan. Saya sudah menginstruksikan ball possession dari awal, tapi longgar semua. Ada ketakutan kalau kalah. Saya `jantungan` di sana (sambil menunjuk bench Persib). Bola datang dari semua arah, mati aku," tutur Jaya.

Menyadari beban mental yang melanda anak asuhnya, Jaya pun mengaku memberikan suntikan motivasi saat turun minum. Ia menegaskan pada anak asuhnya bahwa Persib adalah tim sekelas Persipura. "Saya bilang, kalau Persipura saja bisa menang di sini (Stadion GBK), kenapa Persib tidak? Alhamdulillah, akhirnya menang," ujar pelatih yang selalu mengenakan kaus kuning setiap Persib bertarung itu.

Semua ketegangan Jaya dan sejumlah bobotoh yang hadir di Stadion GBK berubah menjadi loncatan kegirangan begitu penalti Gonzales memastikan kemenangan 3-2 bagi Persib pada menit-menit terakhir. Pada saat yang bersamaan, lemparan botol mineral menghujani bench Persib yang saat itu sedang dilanda euforia kemenangan.

"Semua gol yang terjadi pada pertandingan ini murni, tidak ada unsur spekulasi. Begitu juga dengan penalti Gonzales. Itu murni kesalahan pemain belakang lawan (Aji Nurpijal) yang menjegal Hilton di kotak penalti," ujar Jaya menegaskan.

Pelatih Persijap, Djunaedi mengatakan, stamina para pemainnya terkuras karena jadwal sangat padat. Absennya dua pemain inti, penjaga gawang Danang Wihatmoko dan striker Ilham Hasan sangat berpengaruh pada kekuatan timnya. Apalagi, pengganti Danang, Deki Ardian, baru memulai debutnya di ajang LSI pada partai tersebut.

"Malam ini anak-anak tampil di bawah form, jauh dibanding performa mereka kemarin Minggu. Malam ini mereka tampil monoton. Kolektivitas jalan, tapi spirit enggak ada. Pemain tidak fight. Keinginan mungkin ada, tapi tenaga tidak ada. Mereka kelelahan. Kelemahan yang paling kentara di penjaga gawang. Deki sepertinya grogi karena selama ini tidak pernah mendapat kesempatan main karena Danang selalu on fire," katanya.

Kelemahan penjaga gawang diperparah dengan lini belakang yang menurut dia kurang disiplin dalam melakukan penjagaan. Padahal, kedua ujung tombak Persib, Hilton Moreira dan Christian Gonzalez tidak bergerak aktif.

"Keduanya hanya bermain posisi. Seharusnya ini lebih memudahkan kami kalau saja pemain belakang disiplin menjaga lawan. Akan tetapi, karena lengah, ini menjadi bumerang bagi kami. Padahal sudah saya tekankan sejak awal," ujarnya.

Source: http://www.pikiran-rakyat.com

0 komentar:


Posting Komentar

 

Recent Post

Recent Comments

Followers